Selasa, 09 November 2010

Berbagi

Tak semua orang memiliki segalanya termasuk harta. Kadang kita harus bekerja keras, berusaha semaksimalmungkin untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Tak heran jika akhirnya kita terjebak oleh pola hidup "selalu kurang". Walau itu tak salah, namun jangan sampai membutakan hati kita untuk melupakan keadaan sekitar.Tak semua orang hidup beruntung bukan? Ada sebagian bahkan lebih banyak lagi orang yang jauh kesusahan dari yang kita alami. Bahkan ada yang lebih buruk dari itu. Seperti mereka yang menjadi korban-korban bencana dan menjadi pengungsi di tenda-tenda darurat. Nasib yang tak jelas dan kehilangan segalanya yang mereka miliki. Jika kita selalu melihat pada kekurangan yang ada pada diri kita, lalu kapankah kita merasa lebih untuk sedikit saja berbagi?

Bukankah sesama manusia adalah bersaudara? Jika kita melihat saudara kita dalam kesusahan dan menangis, apakah kita hanya akan melihat saja dan berdiam? Alangkah indahnya jika dalam hidup kita yang sementara ini kita merasa terpanggil dan ingin berbagi. Ikut merasakan derita saudara-saudara kita yang lain.

Berbagi adalah sedekah dan sedekah sungguh hal yang sangat mulia. Walau terkadang keikhlasan menjadi faktor penentu yang sering menjebak keimanan seseorang. Sungguh hal yang biasa jika seorang donatur kaya memberi sumbangan dalam jumlah cukup besar, tapi sanggupkah diri kita yang masih saja merasa kekurangan untuk melakukan itu? Pertanyaan mendasar yang harus kita ajukan pada diri kita masing-masing.....

Jawabannya adalah di saat kita memutuskan untuk berbagi, sebenarnya kita menolong diri kita sendiri. Menolong hati kita untuk tidak terbelenggu pada menu keserakahan yang terlalu dalam. 

Sedekah adalah ibadah, dengan memberi sebenarnya kita menyimpannya dalam bentuk yang lain yang lebih indah... di kehidupan akhirat, Insya ALLAH...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar