Rabu, 30 Juni 2010

Bingung

Menghilang lalu terbang. Sejenak mencuat kembali di sela-sela ketakpahaman. Bongkah kikuk membatu dalam benak. Tak tahu harus bagaimana, seperti apa, hanya bingung. Hadirkan keluh dan tanya sesaat, akhirnya terdiam. Kupas segalanya pada keterbatasan yang dipaksakan?

Bingung itu seperti riak air yang semakin lebar jika hati mengangkasa dalam kesenyapan tanpa arah.
Kebingungan tercipta untuk hati yang luruh oleh pengaduan terdalam.

Kebingungan adalah milik hati yang masih ingin terus mencari dan memperoleh arti. Bukanlah kebodohan yang harus dipermalukan.
Namun, diamnya jiwa tak menjawab semuanya. Adakala tersapa, adakala tertunduk pada kebingungan yang semakin mencengkeram.
Tak lebih dari pertanyaan dan godaan mungkin? Biarkan saja inspirasi datang dan menjawab segalanya.Oh ya? Naifkah?
Ketika waktu datang mengejar langkah dan terkadang memaksa lahir sebuah jawaban karbitan. Tragiskah? Jika kebingungan adalah bayangan senja yang semakin menukik hari?
Setidaknya masih ada asa tersembunyi di antara jendela. Tak perlu resah dan pasrah. Karena untuk sebuah kebingungan jika hati ingin menjawab, segalanya akan terjawab. Cukup sederhana saja, cukup apa adanya saja. Bukan jawaban berlebih yang dipaksakan untuk dewasa. Melainkan jawaban rahasia yang benar-benar datang dari hati.


2 komentar: